Rabu, 15 Mei 2013

Aneka Warna Masyarakat Dan Kebudayaan



KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmattullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Salawat dan Do’a senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, semoga beliau, keluarga, para sahabat serta para pengikutnya senantias mendapat tempat yang layak disisi Allah SWT. Amin.
Jangan menganggap tugas belajarmu sebagai kewajiban melainkan pandanglah itu sebagai sebuah kesempatan untuk menikmati betapa indahnya dunia pengetahuan, kepuasan hati yang diberikannya serta mamfaat yang akan diterima masyarakat apabila jerih-payahmu berhasil”. Albert Einstein
Berdasarkan kata bijak diatas, kita mengambil kesimpulan, bahwa sekecil apapun pengetahuan yang kita dapatkan, maka itu akan bermamfaat bagi kita. Semoga makalah ini bisa membantu kita dalam mengetahui dan memahami tentang “ANEKA WARNA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN” sehingga memperoleh tambahan wawasan yang lebih luas.

Lasusua, 09 November 2012

Kelompok III






BAB I
PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang multicultural, yang didalamnya terdapat perbedaan-perbedaan dalam banyak hal. Misalnya, perbedaan data istiadat, agama, ras, suku dan sebagainya yang seringkali menimbulkan konflik.
Masyarakat mejemuk adalah suatu masyarakat dimana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial menjadi bagian yang sedemikian rupa sehingga  anggota masyarakat tersebut kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat secara keseluruhan.
Indonesia adalah salah satu negara multicultural terbesar di dunia. Kebenaran dan pernyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Sekarang ini, jumlah pulau yang ada diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI) sekitar 13.000 pulau besar dan kecil. Populasi penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, terdiri dari 300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda. Selain itu, mereka juga menganut agama dan kepercayaan yang beragam, seperti Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu serta berbagai macam aliran kepercayaan.
B.         Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Aneka Warna Masyarakat dan Kebudayaan?
2.      Konsep apa saja yang tercakup dalam Aneka Warna Masyarakat dan Kebudayaan?









BAB II
PEMBAHASAN
ANEKA WARNA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A.         Konsep Suku Bangsa
1.                  Suku Bangsa
Tiap kebudayaan yang  hidup dalam suatu masyarakat yang berwujud sebagai komunitas desa, atau kota atau sebagai kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak yang khas. Hal itu terlihat oleh orang luar yang bukan warga masyarakat bersangkutan. Seorang warga dari suatu kebudayaan yang telah hidup dari hari kehari dalam lingkunga kebudayaannya biasanya tidak melihat corak khas itu. sebaliknya, terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya, terutama mengenai unsur-unsur yang berbeda menyolok dengan kebudayaan sendiri.
Corak khas dari suatu kebudayaan bisa tampil Karen kebudayaan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil, berupa suatu unsur kebudayaan fisik dengan bentuk yang khusus atau karena diantara pranata-pranatanya ada suatu pola sosial yang khusus, atau dapat juga karena warganya manganut suatu tema budaya yang khusus. Sebaliknya, corak khas tadi juga dapat disebabkan karena ada kompleks unsur-unsur yang lebih besar. Berdasarkan atas corak khsus tadi, suatu kebudayaan dapat  dibedakan dari kebudayaan lain.
Konsep yang tercakup dalam istilah “suku bangsa” adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh suatu kesadaran dan identitas akan “kesatuan kebudayaan”, sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali dikuatkan juga oleh kesatuan bahasa. Dengan demikian, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, misalnya oleh seorang ahli antropologi, ahli kebudayaan, atau ahli lainnya, dengan metode-metode analisa ilmiah, melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan itu sendiri.
Dalam kenyataan , konsep suku bangsa lebih kompleks daripada apa yang terurai diatas. Ini disebabkan karena dalam kenyataan batas kesatuan manusia yang merasakan diri terikat oleh keseragaman kebudayaan itu dapat meluas atau menyempit, tergantung pada keadaan. Misalnaya, penduduk pulau Flores di Nusa Tenggara Timur terdiri dari beberapa suku bangsa yang khusus, juga menurut kesadaran orang Flores, yaiitu orang Manggarai, Ngada, ruing, Nage-Keo, Ended an Larantuka. Keppribadia dari suku bangsa tersebut dikuatkan oleh bahasa-bahasa khusus, yaitu bahasa Manggarai, Ngada, Sikka, Ende dan sebagainya, yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga seoorang Manggarai tidak mengerti bahasa Sikka, orang Sikka tidak mengerti bahasa Ngada.
2.                  Aneka Warna Kebudayaan Suku Bangsa
Kecuali mengenai besar kecilnya jumlah penduduk dalam kesatuan masyarakat suku bangsa, seorang sarjana antropologi tentu manghadapi suatu perbedaan asas dan kompleksitas dari unsur kebudayaan yang menjadi pokok penelitian atau pokok deskripsi etnografinya. Dalam hal itu para sarjana antropologi sebaiknya membedakan kesatuan masyarakat suku-suku bangsa di dunia berdasarkan atas kriterium mata pencarian dan sistem ekonomi kedalam enam macam, yaitu:
a.            Masyarakat pemburu dan peramu (Hunting and Gathering societies).
b.            Masyarakat Peternak (Pastoral Societies).
c.             Masyarakat peladang (Societies of Shifting Cultifator).
d.            Masyarakat Nelayan (Fishing Communities).
e.            Masyarakat Perkotaan (Komplex Urban Societies).
Kebudayaan suku bangsa yang hidup dari berburu dan meramu pada akhir Abad ke-20 sudah hampir tidak ada dimuka bumi. mereka tinggal di daerah-daerah terisolasi di daerah pinggiran atau daerah terpencil yang karena keadaan alamnya tidak suka diganggu oleh bangsa-bangsa lain.
Pada masa kini, jumlah dari semua suku bangsa yang hidup dari berburu diseluruh dunia belum ada setengah juta orang. Dibandingkan dengan seluruh penduduk dunia yang berjumlah tiga miliar orang, maka hanya tinggal kira-kira 0,01% dari seluruh penduduk dunia yang masih hidup dari berburu. Jumlah itu semakin berkurang karena suku-suku bangsa yang berburu sudah banyak yang pindah ke kota untuk menjadi buruh.
Masyarakat yang kompleks telah menjadi objek perhatian para ahli antropologi, terutama sesuda Perang Dunia II. Pada masa itu, timbuul banyak negara baru bekas jajahan , dengan penduduk yang terdiri dari banyyak suku bangsa, golongan, bahas, agama, dalam wadah satu negara nasional yang merdeka.
B.         Konsep Daerah Kebudayaan
Suatu daerah kebudayaan atau Culture Area merupakan suatu penggabungan atau penggolongan (yang dilakukan oleh ahli-ahli antropologi) dari suku-suku bangsa yang dalam masing-masing kebudayaannya yang beraneka warna mempunyai beberapa unsur dari ciri mencolok yang serupa. Sistem penggolongan daerah kebudayaan yang sebenarrnya merupakan suatu sistem klasifikasi yang mengklaskan beraneka suku bangsa yang terbesar disuatu daerah atau benua besar, dalam golongan berdasarkan atas beberapa persamaan unsur dalam kebudayaannya. Hal ini untuk memudahkan gambaran menyeluruh dalam hal penelitian analisa atau penelitian komperatif dari suku-suku bangsa di daerah atau benua yang bersangkutan.
Suatu daerah kebudayaan dikelompokkan kedalam satu golongan. Kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain berbeda. Perbedaan itu dari segi wujud unsur kebudayaan fiisik, misalnya alat-alat berburu/bertani, alat transportasi, senjata, bentuk-bentuk ornament, bentuk dan gaya pakaian, tempat kediaman, dan sebagainya. Selain itu juga, ada perbedaan dari sistem sosial atau sistem budaya, seperti unsur-unsur organisasi kemasyarakatan, perekonomian, upacara keagamaan, cara berpikir, dan adat istiadat.
C.         Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Utara
9 (Sembilan) daerah kebudayaan di Amerika Utara menurut klasifikasi Clark Wissler adalah:
a.      Daerah kebudayaan Eskimo
Kebudayaan Eskimo meliputi suku-suku bangsa pemburu binatang laut di pantai utara dan barat laut Kanada, serta pantai pulau-pulau yang berhadapan dengan pantai kanada, seperti Befinland, Greenland yang telah mengadaftasikan diri terhadap kehidupan d daerah sebelah utara garis pantai dan didalam suatu alam yang sangat dingin dengan banyak es dan salju keras. contoh suku bangsa dari daerah ini: Eskimo Ninivakmiut di Alaska. Eskimo Iglulik dipantai bagian utara dari teluk Hudson, dan Eskimo Angmasalik di pantai tenggara pulau Greenland.
b.      Daerah Kebudayaan Yukon-Mackenzie
Yang meliputi suku-suku bangsa pemburu binatang hutan koniferus di Kanada Barat Laut. Seperti beruang atau binatang-binatang buruan yang lebih kecil, serta penangkapan ikan di sungai-sungai besar Yukon dan Mackenzie, serta anak-anak sungai. Dibeberapa tempat, adapula suku-suku bangsa yang musim-musim tertentu memburu binatang rusa Reindeer. Salju yang lembut yang banyak di daerah itu telah menyebabkan berkembangnya alat sepatu salju. Contoh suku bngsa yang ada di daerah ini adalah Tanana di hulu Sungai Yukon, Kaska di Hulu Sungai Mackenzie, dan Chipwayan di daerah Danau-danau di Kanada Utara.
c.       Daerah Kebudayaan Pantai Barat Laut
Yang meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang hidup di desa-desa tepi pantai barat laut Kanada, atau di tepi Pantai pulau-pulau yang berhadapan dengan Pantai Kanada. Suku bangsa itu hidup dari perikanan (ikan Salmon) dan memburu ikan paus di laut terbuka. Ciri yang mencolok dari kebudayaannya adalah upacara-upacara Tjotenisme dengan suatu seni patung kayu yang berkembang luas, seni tenun yang indah, dan adat istiadat sekitar Potlatch, yaitu pesta-pesta besar dimana kelompok-kelompok kekerabatan yang berasal dari desa-desa lai saling bersaing secara berlebihan dalam hal memamerkan kekayaan. Contoh suku bangsa dari dareh ini adalah Tlinggit, Haida dan Kwakiutl.
d.      Daerah Kebudayaan Dataran Tinggi
Yang meliputu suku-suku bansa bermasyarakat rumpun hidup di desa-desa, di rumah-rumah dibawah tanah dalam musim dingin (semi subterranean winter dwellings) dan rumah-rumah jerami untuk musim panas. Mata pencarian adalah perikanan dan meramu tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Contoh suku bangsa ini adalah Kutensi, Klamat dan Yurok.
e.      Daerah Kebudayaan Plains
Yang meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang sampai kira-kira abad ke-19 tersebar di daerah stepa-stepa maha luas, yaitu di daerah Prairie atau Plains diantara sungai besar Mississippi dan deret pegunungan Rocky yanghidup dan berburu binatang banten, bison dengan kuda (yang pemakaiannya mereka pelajari dari orang Spanyol). Sekarang dengan musnahnya bison , orang Indian Prairie sudah mempunyai mata pencarian hidup lain atau sudah trsebar di kota-kota. contoh suku bangsa dari daerah ini adalah Crow Omaha da Comanche.
f.        Daerah Kebudayaan Hutan Timur
Yang meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang tersebar di daerah-daerah sekitar bagian Timur Laut, dan yang hidup berdasarkan pertanian menetap dengan jagung, sebagai tanaman pokok. Suku bangsa itu umumnya hidup di desa-desa dengan rumah-rumah panjang yang terbuat dari kulit pohon untuk musim panas dan rumah-rumah setengah bola yang juga terbuat dari kulit pohon untuk musim dingin (Wigwam). Contoh suku bangsa ini adalah Winnebago, Huron dan Iroquois.
g.      Daerah Kebudayaan Dataran Kalifornia (California Great Basin)
Yang meliputi suku-suku bansa bermasyarakat rumpun yang hidup dari berburu dan mengumpulkan biji-bijian. Mereka tinggal dalam rumah-rumah jerami dan terkenal dengan keindahan seni anyamannya. Contoh suku bangsa ini adalah Miwook, Washo dan Ute.
h.      Daerah Kebudayaan Barat Daya
Yang meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun tang tersebar di daerah gurun dan setengah gurun, dan hidup dari pertanian intensif di lembah-lembah sungai. Suku-suku bangsa itu tinggal di desa-desa berumah persegi, bertingkay-tingkat yang terbuat dari tanah liat (Pueblo), dan yang sering di bangun diatas puncak gunung karang yang tinggi curam untuk keperluan pertahanan. Contoh suku bangsa ini adalah Apache, Navaho, Zuni Peublo, Hopi Pueblo, dan Santa Clara Pueblo.
i.        Daerah Kebudayaan tenggara
Yang meliputii suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang bercocok tanam intensif dengan cangkul dan menanam jagung, labu-labuan dan tembakau sebagai tanaman pokok.
Mereka hidup dalam desa dengan rumah-rumah berbentuk persegi panjang yang tergabung dalam federasi-federasi desa  yang luas. Dalam kehidupan keagamaannya, mereka telah mengembangkan suatu sistem upacara yang luas terpusat pada pemujaan matahari. Contoh suku bangsa ini adalah Cherokee, Seminole dan Chowtow.
j.        Daerah Kebudayaan Meksiko
Yang meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat rakyat pedesaan yang berorientasi terhadap peradaban kota yang banyak terpengaruh oleh kebudayaan Spanyol dan agama Katolik. Dalam zaman sebelum orang Spanyol datang, rakyat pedesaan berorientasi pada suatu peradaban tinggi di kota-kota besar dan bangunan kuil-kuil yang indah, pusat penyembahan mmatahari, yang dilakukan denga upacara-upacara luas dengan korban manusia. Rakyat hidup bercocok tanam di lading dengan jagung, kentang, labu-labuan tembakau, dan kapas sebagai tanaman pokok.
D.         Daerah-daerah Kebudayaan di Asia
Pada hakikatnya suatu benua besar seperti Asia terlampau besar perbedaan sifat-sifatnya untuk dapat dibagi sebagai keseluruhan kedalam daerah-daerah kebudayaan. Kalau kita ambil bagian-bagian khusus dari benua itu, misalnya Asia Barat Daya, Siberia, Asia Selatan, atau daerah lain yang mengklasifikasikan aneka warna kebudayaan dalam bagian khusus itu kedalam daerah-daerah kebudayaan, maka baru klasifikasi itu ada artinya.
Kawasan Asia menurut Kroeber dengan beberapa perubahan, kedalam tujuh bagian, yaitu:
1.                  Daerah Kebudayaan Asia Tenggara.
2.                  Daerah Kebudayaan Asia Selatan.
3.                  Daerah Kebudayaan Asia Barat Daya.
4.                  Daerah Kebudayaan China.
5.                  Daerah Kebudayaan Stepa Asia Tengah.
6.                  Daerah Kebudayaan Siberia.
7.                  Daerah Kebudayaan Asia Timur Laut.
8.                  Suku-suku bangsa Indonesia.
Klasifikasi dari aneka warna suku bangsa di Indonesia biasanya masih berdasarkan sistem lingkaran hukum adat yang mula-mula disusun oleh Van Vallenhoven. Sistem yang tergambar dalam peta  membagi Indonesia kedalam 19 daerah, yaitu:
1.            Aceh
2.            Sulawesi Selatan
3.            Gayo-Alas dan Batak
4.            Ternate
5.            Nias dan Batu
6.            Ambon Maluku
7.            Minangkabau
8.            Kepulauan Barat Daya
9.            Mentawai
10.        Papua (Irian)
11.        Sumatera Selatan
12.        Timor
13.        Enggano
14.        Bali dan Lombok
15.        Melayu
16.        Jawa Tengah dan timur
17.        Bangka dan Beliton
18.        Surakarta dan Yogyakarta
19.        Kalimantan
20.        Jawa Barat
21.        Sangir-Talaud
22.        Gorontalo
23.        Toraja

E.         Ras, Bahasa dan Kebudayaan
Sejumlah manusia yang memiliki ciri-ciri ras tertentu yang sama, belum tentu mempunyai bahasa induk yang termasuk satu keluarga bahasa, apalagi mempunyai satu kebudayaan yang tergolong satu daerah kebudayaan. Diantara sejumlah manusia itu, misalnya da beberapa orang Thai, Khmer dan beberapa orang Sunda. Ketiga golongan tersebut mempunyai ciri-ciri ras yang sama, yang dalam Ilmu Antropologi-fisik disebut ciri-ciri ras Paleo-Mongoloid. Namuun bahasa induk masin-masing orang tadi termasuk keluarga bahasa yang berlainan. Bahasa Thai termasuk keluarga bahasa Sino-Tibotani, Bahasa Khmer termasuk keluarga bahasa Austro-Asia, dan bahasa Sunda termasuk keluarga bahasa Austronaesia. Kebudayaan Thai dan Khmer terpengaruh oleh agama Budha Theravada, kebudayaan Sunda terpengaruh oleh agama Islam.
Ada sejumlah manusia yang memiliki ciri-ciri ras yang berbeda, tetapi mempergunakan beberapa bahasa induk yang berasal dari satu keluarga bahasa, sedangkan kebudayaan mereka berbeda, seperti orang Huwa di daerah pegunungan Madagaskar, dengan orang Jawa, dan  orang Papua daerah pantai Utara Papua. Orang Huwa memiliki ciri-ciri Ras Negroid dengan beberapa unsur ras Kaukasoid Arab, orang Jawa memiliki ciri-ciri Ras Mongoloid-Melayu, dan orang Papua memiliki  ciri-ciri Ras Melanosoid.
Tetapi ketiga golongan manusia tersebut mempergunakan bahasa yang termasuk satu induk, yaitu bahasa Huwa, bahasa Jawa, dan bahasa Bugis, yang walaupun berbeda antara yang satu dengan yang lain, tetapi termasuk keluarga bahasa Austronesia. Kebudayaan orang Huewa adalah kebudayaan pertanian, dengan irigasi, yang dikuasai kerajaan kuno Imerina, dengan agama pribumi dan kini terpengaruh Agama Katolik. Kebudayaan Huwa digolongkan kedalam daerah kebudayaan Madagaskar. Kebudayaan Jawa adalah kebuyaan pertanian dan irigasi yang hidup untuk  sebagian besar dalam  masyarakat pedesaan yang dulu dikuasai  oleh suatu rangkaian kerajaan-kerajaan kuno sejak Abad ke-9, dengan Hindu dan Budha Mahayana yang kemudian terpengaruh oleh agama Islam.
Dalam zaman sekarang ini, dimana komunikasi manusia dan mobilitas manusia seluruh penjuru bumi makin meluas maka pembauran antara manusia dari aneka warna ras, bahasa dan kebudayaan  makin intensif. Namun untuk keperluan analisa antropologi secara historis perlu mengetahui pola-pola penyebaran yang asli dari aneka warna ras, bahas dan kebudayaan di muka bumi.
















BAB III
PENUTUP
A.         Kesimpulan
Konsep yang tercakup dalam istilah “suku bangsa” adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh suatu kesadaran dan identitas akan “kesatuan kebudayaan”, sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali dikuatkan juga oleh kesatuan bahasa. Dengan demikian, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan itu sendiri.
Aneka warna kebudayaan suku bangsa di dunia dibedakan berdasarkan kriteria mata pencaharian, yaitu: Masyarakat pemburu dan peramu, Masyarakat Peternak, Masyarakat peladang, Masyarakat Nelayan, dan Masyarakat Perkotaan.
Daerah-daerah kebudayaan di Amerika Utara yaitu: Daerah kebudayaan Eskimo, Daerah Kebudayaan Yukon-Mackenzie, Daerah Kebudayaan Pantai Barat Laut, Daerah Kebudayaan Dataran Tinggi, daerah kebudayaan Plains, daerah kebudayaan hutan Timur, daerah kebudayaan Dataran Kalifornia, daerah kebudayaan Barat Daya, darerah kebudayaan Tenggara, dan daerah kebudayaan Meksiko.
Daerah kebudayaan di Asia, yaitu: Daerah kebudayaan Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia barat Daya, China, Stepa Asia Tengah, Siberia, Asia Timur Laut, dan Suku-suku Bangsa di Indonesia.
Dalam zaman sekarang ini, dimana komunikasi manusia dan mobilitas manusia seluruh penjuru bumi makin meluas maka pembauran antara manusia dari aneka warna ras, bahasa dan kebudayaan  makin intensif.

B.         Saran
Sebagai penyusun, kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang budiman.





-          KAUKASOID : Golongan manusia yang mempunyai cirri-ciri fisik yaitu kulit putih, tinggi badan sedang sampai  jangkung, rambut lurus sampai berombak, mata biru muda sampai cokelat tua, hidung biasanya mancung, dan badan biasanya berbulu. Contoh: Arab, Afganistan, Turky
-          MONGOLOID : Golongan manusia yang mempunyai cir-ciri: rambut berwarna hitam, lurus, kelopak mata yang unik (mata sipit), lebih kecil dan pendek dari ras kaukasoid. Contoh: China, Korea, Jepang, Tibet, Nepal, Taiwan, Thailand, Indonesia.
-          KOMPLEKS : Mengandung beberapa unsur yang pelik, sulit dan rumit dan saling berhubungan.
-          MERAMU : Mencari dan mengumpulkan bahan-bahan (akar-akaran, kayu-kayuan) yang diperlukan
-          KOMPERATIF : bersifat perbandingan atau menyatakan perbandingan.
-          KOMPETITIF : Bersifat persaingan
-          ORNAMENT : Huiasan dari arsitektur, kerajinan tangan dsb. Lukisan, perhiasan dsb. Hiasan yang digambar atau dipahat (pada candi, gereja atau gedung lain).
-          TJOTENISME/TOTEMISME : Kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatann tertentu.
-          FEDERASI : Gabungan dari beberapa perhimpunan yang bekerjasama dan seakan-akan satu badan tetapi tetap berdiri sendiri.
-          Paleo-Mongoloid
-          Sino-Tibotani
-          Austronaesia

1 komentar:

  1. Betfair Casino, Raffles, C$1 Casino Bonus - Mapyro
    Betfair Casino has 2 new bonuses in place. Here you can receive 청주 출장안마 a total 광주광역 출장안마 of 1 bonus money. Get 군포 출장샵 all welcome cash 사천 출장마사지 and a free spins 시흥 출장마사지 bonus!

    BalasHapus